"Angka tersebut menjadikan Jabar sebagai provinsi penyumbang ekspor terbesar dengan nilai 24,67 miliar Dolar AS disusul Jawa Timur dengan nilai ekspor 16,93 miliar Dolar AS atau 10,31 persen, dan Kalimantan Timur dengan nilai 16,11 miliar Dolar AS atau 9,8 persen," kata Arifin.
Menurut dia, dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada September 2021 sebagian besar mengalami peningkatan nilai ekspor dan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor non-migas 10 komoditas utama pada September 2021 mengalami kenaikan 30,85 persen.
Peningkatan nilai ekspor terbesar pada September 2021 terjadi pada golongan mesin dan mekanis sebesar 63,98 juta Dolar AS (29,64 persen), diikuti oleh kendaraan dan bagiannya (spare parts) sebesar 40,05 juta Dolar AS (11,37 persen).
"Secara kumulatif, ekspor golongan barang utama Januari-September 2021 menunjukkan penguatan dibanding tahun 2020. Namun, ekspor pakaian jadi non-rajut menurun dibanding tahun lalu sebesar 3,81 persen," ujar Arifin.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait