"Anak saya baru kelas 1 SMP, masih polos dan orangnya baik. Saya tidak menyangka menjadi korban pembacokan. Saya selaku orang tuanya berharap kepada kepolisian segera menangkap pelakunya," ujar orang tua korban kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Sementara itu AN (42), ketua pemuda tempat tigggal GR, mengatakan, kronologi kejadian berawal dari korban yang baru pulang sekolah menggunakan angkutan kota (angkot). Setelah turun dari kendaraan tersebut, korban berjalan menuju arah rumah.
Tiba-tiba, korban dibacok menggunakan celurit dari arah belakang oleh pengendara sepeda motor berboncengan. "Orangnya (pekaku) memakai masker, topi, dan celana training. Tadinya sempat mau dikejar, namun saya melihat korban berlumuran darah dan tergeletak di jalan raya, sehingga saya putuskan untuk menolong korban dahulu dengan membawanya ke puskesmas," kata AN.
Melihat luka yang dialami korban, ujar AN, petugas puskesmas tidak sanggup untuk menangani sehingga korban dibwa ke RSUD Al-Mulk untuk diberikan pertolongan medis. Selain itu, melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Editor : Agus Warsudi
kasus pembacokan Korban pembacokan pelaku pembacokan pembacokan kota sukabumi polres sukabumi kota pelajar dianiaya
Artikel Terkait