"Di usia satu tahun lebih, belum bisa merangkak dan hanya bisa melihat," kata Euis ditemui di rumahnya, Kamis (22/4/2021).
Nestapa Herlis tak hanya karena mengidap gangguan pertumbuhan. ABG ini harus ditinggal sang ibu sejak usia dua tahun. Karena itu, Herlis harus hidup bersama sang nenek yang sehari-hari mencari nafkah dengan menjadi pemulung rongsok. "Sedangkan ayahnya melaut di Merauke, Papua yang pulang setahun sekali," ujar Euis Sukmaningsih.
Sementara itu, Ketua Ruwun Warga (RW) 11 Kelurahan Samadikun Utara Rohman mengatakan, sangat berharap ada bantuan berupa kursi roda dan biaya terapi dan medis bagi Herli. "Kami berharap ada dermawan dan pemerinta bisa membantu meringankan sedikit beban Herlis," kata Rohman.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait