Sementara itu, Camat Pusakanagara, Toni mengaku cukup mengapresiasi dengan kegiatan yang bertujuan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Rasa syukur itu lantaran belayan masih diberi kesempatan untuk menangkap ikan.
"Setiap tahun nelayan di sini menggelar acara ini. Tapi dua tahun lalu terpaksa tidak digelar karena pandemi," ujar Toni.
Setelah kapal besar pembawa dongdang tiba di tengah laut, akhirnya larung sesaji pun dimulai. Begitu pula kepala kerbau yang sudah disiapkan ikut pula dibuang.
Nelayan mempercayai sesaji dan darah dari kepala kerbau yang dilarung ke laut memiliki keberkahan dan tolak bala. Tak heran ratusan nelayan berebut sesaji seusai dilarung ke laut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait