SUBANG, iNews.id - Ratusan nelayan Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, menggelar ruat laut atau nadran. Dalam ritual tersebut para nelayan membuang kepala kerbau dan sesaji ke tengah laut sebagai ungkapan rasa syukur.
Kemeriahan ruat laut sangat terasa setelah kegiatan kearifan lokal ini melibatkan ratusan nelanan. Terlebih ruat laut tersebut yang pertama digelar setelah dua tahun vacum akibat pandemi. Mereka pun berharap dengan ruat laut ini mendapatkan keberkahan dari Yang Maha Kuasa serta melimpahnya hasil tangkapan ikan.
Dalam ruat lain ini, para nelayan sengaja menghiasi kapal mereka dengan mengecat aneka warna serta menggantungkan berbagai jenis makanan berupa buah-buahan dan minuman.
Selain menghias kapal besar, hal sama juga dilakukan ratusan nelayan pada perahu kecilnya yang ikut ikut serta ke tengah laut untuk mengiringi larung kepala kerbau dan sesaji.
Menurut nelayan, ruat laut ini digelar sebagai rasa nyukur atas nikmat atas hasil tangkapan ikan yang sudah mereka dapat selama ini.
"Mudah-mudahan tahun depan tangkapan ikan bisa lebih berlimpah lagi," kata Muhammad Rusdi, nelayan setempat.
Sementara itu, Camat Pusakanagara, Toni mengaku cukup mengapresiasi dengan kegiatan yang bertujuan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Rasa syukur itu lantaran belayan masih diberi kesempatan untuk menangkap ikan.
"Setiap tahun nelayan di sini menggelar acara ini. Tapi dua tahun lalu terpaksa tidak digelar karena pandemi," ujar Toni.
Setelah kapal besar pembawa dongdang tiba di tengah laut, akhirnya larung sesaji pun dimulai. Begitu pula kepala kerbau yang sudah disiapkan ikut pula dibuang.
Nelayan mempercayai sesaji dan darah dari kepala kerbau yang dilarung ke laut memiliki keberkahan dan tolak bala. Tak heran ratusan nelayan berebut sesaji seusai dilarung ke laut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait