Biaya operasional, terutama harga BBM dan pakan ikan yang melonjak drastis, membuat nelayan dan peternak ikan jaring apung di Waduk Saguling, KBB, menjerit. (Foto/MPI/Adi Haryanto)
Adi Haryanto

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kenaikan harga BBM bersubidi jenis pertalite dan solar serta pakan, membuat para nelayan tradisional dan kolam jaring apung Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjerit. Mereka mengeluhkan biaya operasional yang membengkak tak sebanding dengan pendapatan.

Mamat (60), seorang nelayan diperairan Waduk Saguling, Blok Sayuran, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, mengatakan, kondisi yang dialami para nelayan lain saat ini sangat sulit.

Di satu sisi ongkos pengeluaran melambung tapi harga ikan tidak naik. "Sekarang ini BBM naik, pakan naik, tapi harga ikan gak naik, tetap segitu. Gimana nasib kami ini," kata Mamat, Sabtu (24/9/2022).

Saat ini dia rata-rata memanen 3 kwintal ikan nila dari kolam jaring apung miliknya. Kemudian dijual dengan harga Rp18.500 per kilogram kepada pengepul. Meski jauh dari ongkos produksi yang dikeluarkan, hal itu tidak bisa dihindari dan tetap melepas hasil panennya untuk menutup kebutuhan sehari-hari. "Mau gak mau, ikan harga segitu dilepas aja karen enggak ada pilihan, yang penting buat nyambung hidup," ujar Mamat. 

Kondisi seperti itu menjadi gambaran keseluruhan para nelayan di perairan Waduk Saguling. Mereka dihadapkan pada fenomena kenaikan ongkos produksi tambak ikan jaring apung imbas kenaikan BBM. Di sisi lain harga jual ikan dari nelayan tetap rendah. 

Untuk menutupi ongkos produksi, idealnya pemerintah bisa mengendalikan harga ikan dari nelayan. Minimalnya memberlakukan standar harga Rp24.000 per kilogram untuk ikan mas dan ikan nila Rp22.000 per kilogram. Jika tidak seperti itu maka nelayan akan rugi. 

Kenaikan harga BBM, tutur Mamat, bukan saja membuat ongkos transportasi naik tapi juga pakan ikan. Saat ini pakan sudah mencapai Rp10.500 per kilogram, jika ditambah dengan ongkos transportasi jadi Rp15.000 per kilogram. 

"Kebutuhan saya rata-rata untuk kolam jaring apung butuh pakan sekitar 70 karung per bulan. Otomatis biaya produksi makin membengkak," tutur Mamat.


Editor : Agus Warsudi

BERITA TERKAIT