Sementara itu, Ahmad Rohman, pemilik kedai mi kocok Cepay mengatakan, arang bambu dipilih sebagai bakar karena bisa menjadikan aroma mie kocok lebih wangi dan panas kuah mi kocok lebih lama.
Nama cepay, kata Ahmad Rohman, berawal dari 1975. Ketika itu, Ahmad Rohman berjualan mi kocok keliling. Sekitar pukul 11.00 hingga 13.00 WIB, para pelanggan kerap menunggu kedatangan Ahmad Rohman. Saat itu, harga satu mangkuk mi kocok hanya Rp100.
"Para pelanggan waktu itu bilang, ah nungguin mi cepay aja. Cepay itu cepe, 100 rupiah. Padahal nama bapak mah bukan Cepay, tapi Ahmad Rohman. Nya kulantaran teu terangeun nami aslina (karena tidak tahu nama asli penjualnya), jadi urang (para pelanggan) itu teh sok nyebut (suka memanggil) mi cepay," kata Ahmad Rohman ditemui di kedainya.
Editor : Agus Warsudi
Kelezatan Kuliner destinasi kuliner kuliner dunia kuliner kuliner bandung kuliner daerah kota bandung musim hujan makanan Makanan berkuah
Artikel Terkait