Kedai mi cepay di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung. (Foto: iNews/ERVAN DAVID)

BANDUNG, iNews.id - Suhu udara dingin selama musim hujan enaknya menyantap makanan berkuah panas dan segar, mi kocok misalnya. Di GOR Pajajaran Kota Bandung, terdapat kuliner khas mi kocok Cepay yang layak dicoba.

Mi kocok Cepay telah eksis dan jadi favorit warga Kota Bandung sejak 1977 silam. Penjual sengaja menggunakan arang sebagai bahan bakar karena memberikan aroma berbeda dan lebih nikmat kepada mi kocok yang disajikan.

Saking terkenalnya, mi kocok Cepay kini tak hanya diburu warga Bandung, tapi juga pecinta kulinel dari luar kota. Para pelancong dari beberapa daerah kerap singgah ke mi kocok Cepay yang terkenal panas, gurih, dan wangi.

Selain kikil, tauge, mi kuning, bawah goreng, dan seledri, mi kocok Cepay dilengkapi dengan gurihnya toping sumsum tulang sapi. Dipadu kuah yang panas, gurih, pedas, asam da manis, menyantap kuliner khas Bandung ini menjadi semakin nikmat.

Untuk satu mangkuk kuliner nikmat itu, pembeli hanya dipatok harga Rp25.000. Sedangkan jika minta ditambah toping sumsum tulang, pelanggan hanya menambah Rp10.000 menjadi Rp35.000 per porsi. "Bedanya di sini kikilnya banyak. Ada sumsum tulang kakinya juga. Udah dari dulu jadi langganan," kata Maulana, pembeli mi kocok Cepay.

Ahmad Rohman, pemilik kedai mi kocok Cepay menyajikan mi kocok untuk pelanggan. (Foto: iNews/ERVAN DAVID)

Sementara itu, Ahmad Rohman, pemilik kedai mi kocok Cepay mengatakan, arang bambu dipilih sebagai bakar karena bisa menjadikan aroma mie kocok lebih wangi dan panas kuah mi kocok lebih lama.

Nama cepay, kata Ahmad Rohman, berawal dari 1975. Ketika itu, Ahmad Rohman berjualan mi kocok keliling. Sekitar pukul 11.00 hingga 13.00 WIB, para pelanggan kerap menunggu kedatangan Ahmad Rohman. Saat itu, harga satu mangkuk mi kocok hanya Rp100.

"Para pelanggan waktu itu bilang, ah nungguin mi cepay aja. Cepay itu cepe, 100 rupiah. Padahal nama bapak mah bukan Cepay, tapi Ahmad Rohman. Nya kulantaran teu terangeun nami aslina (karena tidak tahu nama asli penjualnya), jadi urang (para pelanggan) itu teh sok nyebut (suka memanggil) mi cepay," kata Ahmad Rohman ditemui di kedainya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network