Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat audiensi dengan Jabar Digital Service, PLJ dan Bappenas via video conference di Gedung Pakuan, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

Hal senada dikatakan Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Bappenas Mohammad Irfan Saleh. Menurutnya, kemitraan analitika dan data inovasi menjadi hal penting untuk merespons pandemi Covid-19. 

“Kemitraan analitika dan data inovasi menjadi penting untuk respons yang efektif terhadap COVID-19 di Indonesia," ujar Irfan. 

Sebuah wilayah dapat dianggap memiliki risiko penularan yang tinggi apabila memiliki jumlah kasus positif Covid-19 yang tinggi. Namun demikian, ada beberapa faktor selain data kasus positif yang juga berkontribusi terhadap potensi penularan Covid-19 di sebuah wilayah. 

Untuk memberi gambaran situasi dengan lebih akurat, peta interaktif Covid-19 Jabar ini menganalisa sampai tingkat desa melalui metode penggabungan data administratif (PODES) dengan data alternatif (Facebook population density) guna mendapat data dan informasi yang lebih lengkap.

Kepala Pulse Lab Jakarta Petrarca Karetji mengatakan, penggabungan data alternatif dengan data administratif dalam memahami potensi dan risiko penularan Covid-19 dapat membantu pengambil kebijakan serta mengidentifikasi dan merancang inovasi. 

"Intervensi yang tepat sasaran dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat dapat dicapai dengan bantuan inovasi data. Seperti misalnya menentukan peningkatan protokol kesehatan, penentuan buka tutup fasilitas umum, dan sebagainya," kata Petrarca Karetji.

Pulse Lab Jakarta merupakan fasilitas inovasi bersama dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia yang juga bertindak sebagai mitra teknis pada pengembangan peta interaktif ini.

Kini, peta interaktif Covid-19 dapat diakses oleh publik melalui situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) di laman (https://pikobar.jabarprov.go.id/transmission-potential). 

Melalui peta ini, publik dapat mengidentifikasi desa-desa di Jawa Barat berdasarkan tingkat potensi serta risiko terhadap penularan Covid-19. 

Ke depan, peta ini diharapkan dapat terus mendukung pengambilan keputusan Pemprov Jabar dalam membuka kantong-kantong daerah untuk kegiatan ekonomi, sosial dan pendidikan seperti pembukaan kembali sekolah, tempat wisata, maupun tempat ibadah. Dalam adaptasi dan penggunaan lanjutannya, peta ini juga diharapkan dapat memberikan ide inovasi baru untuk replikasi dan penerapan di wilayah lain. 

Inisiatif pengembangan peta interaktif Covid-19 Jabar ini digagas melalui kemitraan analitika antara Jabar Digital Service bersama dengan Pulse Lab Jakarta dan Pusdatinrenbang Bappenas, serta didukung UNICEF dan pemerintah Australia.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network