Irma (38) menggendong Alfa Muzakir (6), anaknya yang menderita hidrosefalus asal Kampung Lawang Biru RT 03 RW 08, Desa Situjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. (Foto: iNews.id/Istimewa)

Semenjak anaknya dinyatakan mengidap Hidrosefalus, keluarga Irma berusaha untuk mengobati. Namun sayangnya pengobatan Alfa harus terhenti karena faktor ekonomi yang memakan biaya tidak sedikit.

"Karena faktor ekonomi, sehingga pengobatan anak kami terhenti. Karena kami tidak mampu membawa ke rumah sakit untuk proses pengobatan," kata Irma.

Dengan kondisi yang ada, Irma mengaku hanya memberi perawatan sewajarnya, seperti hanya memberi makan, memandikan tanpa pemberian obat-obatan. Sampai hari ini Irma mengaku belum ada sumbangsih dari siapapun terkait penyakit anaknya.

Menanggapi hal tersebut, aktivis sosial, Yusup Budiman, mengaku prihatin dengan kondisi Alfa. Dia merasa miris saat pemerintah pusat menggembor-gemborkan bantuan sosial, tapi masih terdapat potret masyarakat perlu dibantu namun belum tersentuh.

"Saya merasa prihatin dengan anak ini. Sangat ironis sekali di saat pemerintah pusat menggembor-gemborkan bantuan sosial mulai dari kesenjangan sosial maupun kesehatan, tapi disisi lain ada keluarga yang mempunyai anak dengan kondisi seperti ini dan tidak bisa melanjutkan pengobatan, dengan alasan tidak mampu membayar iuran BPJS yang sudah lama menunggak," ujar Yusup Budiman.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network