KARAWANG, iNews.id - Pedagang minyak goreng dadakan marak di lingkungan perumahan warga di Kabupaten Karawang. Padahal, pedagang di sejumlah pasar tradisional justru kesulitan untuk mendapat minyak goreng, baik berupa kemasan maupun curah.
Kondisi tersebut berbeda dengan pernyataan Pemkab Karawang yang menyebutkan stok minyak goreng masih banyak di gudang distributor.
"Pemerintah katanya sudah sidak di gudang distributor dan melihat sendiri stok minyak masih tersedia. Tapi kenapa kami tidak mendapatkannya," kata Entang (29), pedagang minyak goreng di Pasar Johar, Rabu (9/2/2022).
Menurut Entang, biasanya pedagang memesan minyak goreng melalui sales yang datang ke pasar. Namun saat ini sales tersebut mengaku minyak goreng kosong. Alasannya karena masyarakat sudah langsung membeli ke distributor sehingga gudang kosong.
"Sales yang biasa mengantar minyak goreng sudah menghilang. Kami tidak tahu lagi harus kemana mendapatkan minyak goreng. Kalaupun ada harganya sudah mahal," kata Entang.
Dia mengatakan, saat ini banyak muncul pedagang minyak goreng dadakan yang menjual langsung ke pembeli di lingkungan perumahan atau pasar kaget. Para penjual dadakan ini langsung memesan minyak goreng ke agen hingga gudang kosong.
"Gudang minyak goreng kosong banyak yang datang dengan membawa mobil masing-masing," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang, Ahmad Suroto, akan menindak tegas distributor minyak goreng yang tidak mengikuti ketentuan. Pihaknya bersama Polres Karawang tengah mengusut informasi terkait pelanggaran distribusi minyak goreng.
"Kami bersama unsur kepolisian sedang mendalami informasi distributor nakal. Kalau terbukti pasti kami tindak tegas," kata Ahmad Suroto.
Suroto mengaku sudah menemukan salah satu distributor yang diduga nakal. Namun pihaknya masih menunggu kordinasi dengan Polres Karawang. Informasi yang diterimanya distributor tersebut menerima pembayaran uang muka dari salah seorang spekulan.
"Membeli minyak goreng dalam jumlah banyak tidak dibolehkan. Sekarang masih diperiksa kebenarannya," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait