"Memang tidak mudah melatih para ODGJ. Kami latih dengan sabar agar mau beraktivitas. Karena kalau diarahkan ke kegiatan positif, para ODGJ ini ternyata juga mampu. Mereka bisa bikin kerajinan yang mudah dan simpel, seperti anyaman tali dari eceng gondok," jelas dia.
Diakuinya, salah satu kendala JRK adalah kemampuan warga menjadi perajin. Devi yang juga menjadi tim marketing JRK mengaku, jumlah perajin ahli tak lebih dari delapan orang. Sisanya kategori menengah hingga baru tahap belajar.
Banyak pesanan mengalir dari daerah wisata seperti Bali, namun karena keterbatasan SDM, JRK belum berani menyepakati kontrak pengadaan partai besar. "Kendala kami adalah jumlah perajin yang masih terbatas. Sehingga produk yang dihasilkan pun masih terbatas," ungkap dia.
Penolong di Kala Pandemi
Medio 2019, tak ada yang mengira dunia sempat berhenti dari aktivitasnya. Virus SARS-Cov-2 atau Corona Virus-19 (Covid-19) menyerang bumi ini. Nyaris semua aktivitas manusia dibatasi. Penghasilan pun merosot drastis.
Hidup seakan berhenti sejenak. Rencana, cita-cita, dan harapan digantikan oleh kekhawatiran dan ketidakpastian. Warga Dusun Cibodas pun demikian adanya. Tak leluasa bekerja, sementara ada ratusan warga menggantungkan hidupnya sebagai pekerja pabrik. Tapi mereka harus berjuang untuk bertahan dalam badai ketidakpastian yang melanda.
Editor : Agus Warsudi
bunga eceng gondok eceng gondok bantuan umkm Bantu UMKM Kelompok UMKM Waduk Saguling bandung barat kabupaten bandung barat pt pertamina pt pertamina (persero)
Artikel Terkait