Kisah ini diawali saat ayah ibu mereka Enceng Dedi dan almarhumah Enok Rohaenah yang mengikuti program pemerintah untuk transmigrasi ke Ambon, Maluku, tahun 1997 lalu. Saat melahirkan anak ketujuh, almarhumah tidak menyangka melahirkan bayi kembar yang akhirnya diberi nama Trena dan Treni.
Keduanya juga ternyata khawatir dan saat itu mempercayai jika anak kembar akan meninggal jika tidak dipisahkan. Saat masih berumur dua bulan, Trena akhirnya dititipkan kepada tetangga bernama Ustaz Ibrahim yang saat ini tinggal di Garut. Sementara Treni dititipkan kepada pasangan Misranto dan Rini.
Setelah dua tahun kemudian, akhirnya Enok kembali akan melahirkan anak kesembilannya dan dibawa ke rumah sakit di Ambon untuk proses melahirkan. Karena sibuk dengan proses kelahiran si bungsu di rumah sakit, orang tua mereka menitipkan Trena dan Treni untuk dirawat dan diasuh oleh tetangganya.
Saat proses kelahiran anak bungsunya, terjadi kerusuhan di Ambon yang mengakibatkan keluarga memutuskan untuk kembali ke Tasikmalaya. Mereka membawa semua anaknya, termasuk Trena.
Namun, Treni malah dibawa juga oleh orang tua asuhnya ke Jawa tanpa sepengetahuan kedua orang tua kandungnya. Mereka juga tidak mengetahui alamat jelasnya sehingga akhirnya tidak pernah bertemu lagi.
Selama 20 tahun mereka berpisah, kedua saudara kembar ini akhirnya dipertemukan lewat aplikasi TikTok. Kini keduanya tidak sabar untuk segera bertemu pada Kamis (21/10/2020) nanti.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait