Mensos Tri Rismaharini sujud di hadapan para penyandang tunanetra di Kota Bandung. (FOTO: iNews/JUHPITA MEILANA)

Risma menyatakan, Kemensos tidak bisa menghibahkan lahan ini sebab Balai Wyata Guna ini digunakan untuk seluruh penyandang disabilitas. Ketika dihibahkan dan hanya dipakai untuk penyandang disabilitas netra, nanti akan sulit bagi penyandang disabilitas lain untuk belajar dan mandiri bersama.

"Termasuk kondisi tanah (lahan) yang tidak memungkinkan untuk dibagi-bagi berdasarkan kebutuhan," ujar Risma.

Mensos menuturkan, orang-orang dengan kebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas, sebenarnya bisa mandiri. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian mampu menghasilkan uang justru lebih banyak dibandingkan orang tidak difabel. Seperti siswa SLB Pangudiluhur Bekasi.

Potensi ini yang coba dibangun oleh Kemensos di setiap balai. Seperti Wyataguna Bandung. "Penyandang disabilitas yang mampu bermusik, mereka menghasilkan uang dari keahliannya," tutur Risma.

Sementara itu, Kepala SLB A Pajajaran Bandung Gun Gun Guntara mengatakan, proses memperjuangkan status lahan SLB A Pajajaran telah lama dilakukan. Karena status lahan sekolah luar biasa seluas 1.600 meter persegi ini masih mengambang.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network