Meraka adalah bagian dari masyarakat yang bisa menjadi jembatan bagi lingkungan dalam memberikan informasi valid. Dengan kemampuan dalam menguasai internet, para milenial dapat mudah mencari kebenaran sebuah informasi yang sedang beredar di masyarakat dan memberikan pengetahuan mereka ke lingkungan terdekat, terutama keluarga.
"Pemilih milenial sudah seharusnya lebih cerdas karena berbekal pengetahuan cukup dari internet. Penciptaan konten-konten kreatif dapat berfungsi memberikan edukasi sekaligus solusi untuk menangkal maraknya hoaks," tutur dia.
Lain halnya dengan generasi tua yang memiliki keterbatasan dalam mencari atau memverifikasi setiap informasi lantaran banyak dari mereka buta dengan dunia internet. Orang tua kita pasti bingung membedakan mana berita benar, mana hoaks karena keterbatasan untuk mencari tahu," ucap Dudi.
Selain peran masyarakat, kata Dudi, penyelenggara pemilu juga harus aktif dalam memberikan pemahaman terkait hoaks ini yang beredar di berbagai platform medsos. Penyelenggara pemilu harus lebih aktif memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Hoaks ini jahat, bisa merusak segala sesuatu, membenturkan satu sama lain, kelompok, dan antarkelompok. Karena itu, perlu peran aktif masyarakat dan penyelenggara pemilu dalam menangkal hoaks ini," ucap Dudi.
Editor : Agus Warsudi
antihoaks berita hoaks bahaya hoaks hoaks di pemilu 2024 pemilu 2024 sambut pemilu 2024 pengawasan pemilu 2024
Artikel Terkait