BANDUNG, iNews.id - Tatar Sunda dinilai memilki riwayat perjalanan sejarah yang panjang, bahkan berbeda dengan wilayah lainnya. Tatar Sunda memiliki banyak bukti telah melalui masa prasejarah hingga saat ini.
Menurut Guru Besar Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof Dr Reiza D Dienaputra MHum, sejarah Tatar Sunda dibagi ke dalam dua babak besar, yaitu masa prasejarah dan masa sejarah. Adanya dua babak besar sejarah ini menjadi keunikan tersendiri dari Tatar Sunda.
“Tidak semua provinsi di Indonesia mengalami dua pembabakan sejarah ini. Tidak semuanya mengalami masa prasejarah,” ungkap Prof Reiza saat menjadi pembicara pada acara Keurseus Budaya Sunda “Sajarah Sunda, ti Bihari ka Kiwari” yang digelar Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad secara virtual, sebagaimana dikutip dari laman Unpad, Rabu (1/9/2021).
Bukti bahwa Tatar Sunda mengalami masa prasejarah terlihat dari beberapa artefak. Tidak hanya di satu wilayah, artefak ditemukan di beberapa wilayah, di antaranya Cianjur, Sukabumi, Kuningan, dan Ciamis. Umumnya, bukti masa prasejarah Sunda yang sudah terungkap sebagian besar merupakan batu-batuan.
Reiza menganalisis, bukti batuan itu mencirikan bahwa tinggalan tersebut berasal dari zaman batu, atau ketika masa Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, hingga zaman perunggu.
“Zaman prasejarah itu dikenal sebagai zaman sebelum mengenal tulisan. Maka yang berupa sejarah itu lebih kepada sumber-sumber benda saja. Umumnya yang kita temukan adalah artefak berbentuk batu,” paparnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait