Dalam acara yang dipandu Penggiat Budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek Dika Dzikriawan dan seniman muda Cianjur Rafi Taufik itu, Grisel Dita menyatakan, dari sekian persoalan pasca gempa Cianjur pemberian perlindungan dan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban bencana alam adalah hal yang patut menjadi perhatian bersama.
“Karena, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pasca gempa. Salah satu bentuk perlindungan itu antara lain melalui dukungan psikososial Anak,” ujarnya.
Dukungan psikososial pada anak ini sudah sepatutnya dilakukan untuk mengurangi perasaan trauma serta memberikan ketenangan dan meningkatkan toleransi di antara korban.
“Pemenuhan kebutuhan dasar dan khusus anak juga harus meliputi kebutuhan pangan, sandang, pemukiman, pendidikan, layanan kesehatan, belajar dan rekreasi, jaminan keamanan, serta persamaan perlakuan,” tutur Grisela Dita.
Pantauan di lapangan para siswa selain diajak bermain, menari dan menyanyi bersama juga diajak berdoa dan mengafirmasi harapan-harapan dan cita-cita mereka melalui doa dan dzikir yang disesuaikan dengan usia mereka.
Editor : Agus Warsudi
cianjur gempa cianjur Gempa Bumi Cianjur gempa bumi di cianjur gempa guncang cianjur trauma healing
Artikel Terkait