“Semangat belajar anak-anak sebagai agen masa depan bangsa harus terus dipupuk dan diselamatkan meskipun dalam kondisi bencana,” kata Wina Rezky Agustina didampingi Direktur Komunikasi dan Jaringan Lokatmala Foundation Grisela Dita.
Wina Rezky Agustina menyatakan, dalam kondisi apa pun tak boleh ada zero belajar, atau anak kosong dari pembelajaran dan pendidikannya. “Tak mungkin kita bisa meningkatkan IPM kalau anak-anaknya masih trauma sehingga tidak memiliki semangat belajar, ikhtiar kecil ini bentuk upaya kami membantu pemerintah Kabupaten Cianjur agar IPM bisa lebih baik kedepannya,” ujar Wina Rezky Agustina.
Sementara itu, Grisela Dita mengatakan, gempa Cianjur telah menelan korban sebanyak 602 jiwa meninggal dunia, 593 jiwa luka-luka, 33 masih dirawat, 8 jiwa masih dalam pencarian, dan 114.683 jiwa terpaksa mengungsi.
“Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerugian di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pendidikan. Terdapat 665 satuan pendidikan terdampak yang terdiri dari 2.393 ruang kelas mengalami rusak parah sehingga proses belajar mengajar menjadi terganggu,” kata Grisela Dita.
Editor : Agus Warsudi
cianjur gempa cianjur Gempa Bumi Cianjur gempa bumi di cianjur gempa guncang cianjur trauma healing
Artikel Terkait