Rafani mengemukakan, dua momentum hari besar keagamaan tersebut dilaksanakan dalam suasana keprihatinan yang sama, yakni di tengah ancaman pandemi Covid-19.
"Sungguh merupakan momentum yang penuh makna bila perayaan keagamaan dari dua agama besar di dunia (Islam dan Krsten/Katolik) dapat berlangsung dalam satu hari yang sama, dalam suasana keprihatinan yang sama karena berlangsung di tengah ancaman pandemi," ujar Rafani didampingi perwakilan dari Persatuan Gereja-Gereka di Indonesia (PGI) Jabar Pendeta Paulus Wijono S dan dari Keuskupan Bandung Romo Agustinus Sugiharto.
Rafani yang juga menjabat sebagai Sekretaris MUI Jabar ini mengingat dalam suasana pandemi, MUJI Jabar juga mengimbau agar perayaan Lebaran 2021 dan Kenaikan Isa Almasih dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk menekan potensi penularan Covid-19.
"Kami mengimbau agar masyarakat khususnya umat Islam dan Kristiani bisa merayakan momen hari besar itu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tutur Rafani.
Editor : Agus Warsudi
ibadah kenaikan isa almasih kenaikan isa almasih lebaran 2021 mudik lebaran 2021 hari raya idul fitri hari idul fitri 1 syawal idul fitri FKUB Jabar
Artikel Terkait