Ilustrasi poligami. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) sekaligs penulis buki "Sejarah Poligami" Justri Adiprasetio mengkritik pernyataan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Menurut Justito Adiprasetio, dalam sejarahnya, poligami justru menjadi salah satu pemantik orang melakukan korupsi.

"Jadi, poligami bukan solusi untuk mencegah dan menanggulangi penularan HIV-AIDS. Poligami dapat jadi pemantik praktik korupsi. Itu termuat dalam buku History of Java yang ditulis Thomas Stamford Raffles. Pria berpoligami membutuhkan dana lebih besar untuk dapat membiayai lebih dari satu keluarga," kata Justito Adiprasetio kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Tito, sapaan akrab Justito Adipresetio menyatakan, jika ditilik dari sejarahnya, poligami tak ada kaitannya dengan penanggulangan penyakit, seperti HIV-AIDS. Di masa lampau, poligami itu dilakukan oleh orang yang mempunyai kedudukan dan kekayaan. Seperti tuan tanah dan pemuka agama untuk mengakumulasi atau menampilkan kekuasaan di hadapan orang lain.

Fenomena poligami tersebut, ujar Tito, masih tampak di masa kekinian. Contoh, pemuka agama melakukan poligami. Selain untuk dapat menyalurkan hasrat seksual, poligami yang dilakukan oleh pemuka agama juga acap kali dijadikan sebagai sarana untuk menampilkan kekuasaan.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network