Para aktivis yang tergabung dalam Aliansi Nano Jabar menyampaikan kritik terkait Monumen Perjuangan Covid-19 yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: iNews.id/Agus Warsudi)

Herry Mos mengatakan, kritik yang disampaikan Aliansi Nano Jabar ini, bukan untuk mengganjal Ridwan Kamil yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024. "Kritik ini murni disampaikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kebijakan Gubernur," ujar Herry Mos.

"Berdasarkan penelusuran tim Aliansi Nano Jabar, terungkap proyek revitalisasi di kawasan Lapangan Gasibu telah berlangsung sejak 2015 di masa pemerintahan Gubernur Jawa Barat Anmad Heryawan. Kawasan Gasibu dalam hal ini meliputi Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jawa Barat," tuturnya. 

Herry Mos mengatakan, pengorbanan para nakes Jawa Barat patut dikenang dan diabadikan di lokasi yang selama ini menjadi medan juang mereka, yakni gedung-gedung rumah sakit dan tempat-tempat pelaksanaan isolasi, seperti di Diklat BPSDM Provinsi Jawa Barat di Cipageran, Cimahi yang menjadi tempat isolasi para penderita Covid-19. 

Kepedulian yang tulus Gubernur terhadap nasib nakes yang berjibaku menolong korban Covid-19, kata Herry Mos, masih dipertanyakan dengan terjadinya keterlambatan pembayaran insentif pada 2020 dan 2021. "Dengan demikian kami menilai, peresmian Monumen Perjuangan Covid-19 hanyalah basa-basi tanpa dilandasi pertanggungjawaban moral," ucap Herry. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network