Disinggung soal luka akibat benturan saat korban EN ditabrak menggunakan mobil, dr Aida tak dapat menyampaikan secara rinci. "Yang pasti kami menemukan luka, selain kekerasan senjata tajam. Seperti luka lecet dan terbuka, luka memar itu akibat kekerasan benda tumpul. Semua sama-sama banyak, baik itu luka terbuka mupun luka benda tumpul," tutur dr Aida.
Semetara itu, keluarga yang hadir saat proses autopsi tersebut sepakat mengatakan ingin hukum ditegakkan seadil-adilnya agar kejadian ini tidak terulang lagi. "Jika tidak adil, kejadian ini akan terus berulang lagi," kata Hermansyah, kerabat korban kepada wartawan.
"Keluarga saya menjadi korban, dan meninggal dunia. Ini harus dihukum seberat-beratnya. Kita percayakan ini kepada hukum, karena negara kita negara hukum, namun harus seadil-adilnya," ujar H Hermansyah kembali menegaskan.
Sementara itu, M Toriq Sofiani yang juga merupakan kerabat korban mengatakan, polisi harus membeberkan kronologi kejadian dari awal sampai akhir, jangan sampai sepotong-sepotong.
Toriq sangat menyayangkan soal pemberitaan yang tidak menjelaskan kejadian yang sebenarnya hingga korban meninggal dunia akibat bentrokan kedua ormas tersebut.
Editor : Agus Warsudi
bentrok ormas bentrok polres cianjur kabupaten cianjur kota sukabumi rsud kota sukabumi polres sukabumi kota
Artikel Terkait