GARUT, iNews.id - Korban keracunan sate jebred atau sate kulit sapi asal Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, yang dirawat di instalasi medis tinggal dua orang. Sementara sebagian besar korban keracunan telah diperbolehkan pulang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut menyatakan, secara keseluruhan data korban keracunan asal Garut dan Tasikmalaya pada Kamis (12/10/2023) pukul 20.00 WIB malam bertambah menjadi 54 orang. Jumlah ini terdiri dari 42 orang warga Cilawu, Kabupaten Garut, dan 12 orang warga warga Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Di Kecamatan Cilawu, 42 warga yang mengalami keracunan terdiri dari dua orang meninggal dunia, dua orang masih menjalani perawatan, dan 38 orang lainnya telah kembali ke rumah masing-masing.
"Sebanyak 42 orang diduga mengalami keracunan makanan, di antaranya dua meninggal dunia, dua masih dirawat dan 38 orang sudah dapat pulang," kata Kepala Dinkes Garut Leli Yuliani, Jumat (13/10/2023).
Sementara dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 12 orang yang terkena dampak. Ia memaparkan, dari jumlah tersebut, dua orang masih dalam perawatan dan sembilan orang telah pulang, dan satu orang meninggal.
"Bagi masyarakat yang mengalami gejala keracunan seperti diare, mual, muntah, hingga demam, dihimbau agar segera mengakses fasilitas pelayanan terdekat guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Seperti diketahui, korban yang dilarikan ke instalasi medis karena keracunan akibat mengonsumsi sate jebred terus bertambah. Jumlah warga yang meninggal pun bertambah menjadi tiga orang dari sebelumnya dua orang.
Korban meninggal terakhir adalah Risna (35), warga Kecamatan Cilawu. Sebelumnya korban meninggal tercatat dua orang yakni Mimin (61) warga Cigalontang Tasikmalaya, dan Cecep (48) warga Cilawu Garut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait