Wali Kota Bandung Oded M Danial mengendalikan backhoe saat ground breaking pembangunan kolam retensi Pasirkaliki, Kota Cimahi. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

BANDUNG, iNews.id - Kolam retensi Pasirkaliki, Kota Cimahi mulai dibangun, ditandai dengan ground breaking oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan pelaksana tugas (plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana, Rabu (17/11/2021). Embung atau tempat penampungan air ini dibangun untuk mengantisipasi banjir di Kota Bandung dan Cimahi.

"Pembangunan kolam retensi ini bisa mengurangi banjir di Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang sudah dirintis oleh Pemkot Bandung dan Cimahi," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Dikky Achmad Sidik, Rabu (17/11/2021).

Menurut Dikky, kolam retensi ini juga bisa difungsikan cukup banyak, seperti bagian dari konservasi mau pun rencana air baku. Sehingga akan menjadi multifungsi di dalam infrastruktur sumber daya air.

"Ke depannya kita sama-sama berkolaborasi. Utamanya kami mendorong BBWS untuk bisa menyelesaikan pembangunan kolam retensi ini. Sehingga dapat berfungsi maksimal, optimal, di samping sebagai pengelolaan banjir dan penyediaan air baku," ujarnya.

Kepala Dinas SDA Jabar, Pemprov Jabar sudah membuat cetak biru Jabar Resilience Culture Province atau rancangan pembentukan budaya tanggap bencana. Kolam retensi di Kelurahan Pasirkaliki, Kota Cimahi tersebut juga termasuk dalam perencanaan tersebut.

"Ini merupakan bagian dari resilience infrastuktur atau bagian dari blue print tersebut, bagaimana infrasturktur bisa tangguh didalam mengghadipi kondisi bencana salah satunya bencana banjir ini," tutur Kepala Dinas SDA Jabar. 

Dikcy mengatakan, upaya pengurangan risiko banjir harus dilakukan dengan kolaborasi pentahelix semua pihak. Termasuk peran serta masyarakat dalam pengurangan, penambahan air hujan ke saluran drainase, seperti sumur resapan dan imbuhan.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, kolam retensi Pasirkaliki dibangun secara permanen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada 2023 mendatang. Namun karena kebutuhan mengatasi banjir mendesak, Pemkot Bandung dan Pemkot Cimahi sepakat memfungsikan kolam retensi secepatnya meski belum dipermanenkan.

Pembangunan kolam retensi ini, kata Oded, dapat dilaksanakan dengan kolaborasi berbagai pihak seperti Pemkot Bandung, Pemkot Cimahi, Pemprov Jabar, BBWS, Satgas Citarum Harum, serta pihak lainnya. 

"Mudah-mudahan kolaborasi ini akan terus kita lakukan karena masih banyak 'pekerjaan rumah' yang harus dikerjakan bersama," kata Wali Kota Bandung.

"Insyaallah kolam retensi ini bisa bermanfaat dalam mengurangi banjir di perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung," ujar Oded M Danial yang akrab disapa Mang Oded ini.

Menurut Mang Oded, kegiatan ground breaking ini merupakan gerakan atau implementasi dari hasil koordinasi satu bulan sebelumnya dengan Pemkot Cimahi dan dua pekan sebelumnya bersama Kementerian PPN/Bappenas.

Pemkot Bandung, tutur Mang Oded, sudah lama mewacanakan pembangunan kolam retensi ini. Namun masih menunggu Pemkot Cimahi terkait pembebasan lahan di lokasi tersebut.

Saat ini Pemkot Bandung membantu dari segi alat, yakni excavator untuk pengerukan. "Terpenting hari ini nyangkul perdana dalam rangka merealisasikan tempat ini untuk fungsinya dulu, yang penting retensinya terjadi. Nantinya akan ada anggaran bantuan dari BBWS yang akan membangun di 2023," tutur Mang Oded.

Sementara itu, plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, pembangunan kolam retensi ini merupakan bentuk keseriusan Pemkot Cimahi dan Pemkot Bandung dalam mengatasi banjir di perbatasan kedua daerah.

"Mudah-mudahan dengan pembangunan kolam retensi ini bisa mengurangi debit banjir yang ada di Cilember sampai Cigugur Cimahi. Karena sudah tertampung minimal sekian persen di embung ini. Sehingga tidak terjadi yang lebih besar seperti di Cimindi," kata Ngatiyana.

Ngatiyana mengatakan, kolam retensi ini menggunakan lahan seluas hampir 1 hektare, Pemkot Cimahi pun telah membebaskan lahannya senilai Rp33 miliar. Sehingga persyaratan dan perizinan sudah lengkap tinggal pembangunan kolam retensinya.

"Pembangunan kolam retensi atau embung akan dikerjakan anggarannya dari BBWS pada 2023, untuk sekarang pengerukan. Tapi semoga BBWS bisa menyiapkan di 2022 itu lebih bagus, yang jelas dianggarkan 2023," ujar Ngatiyana.

"Tetapi kita mengambil langkah mengatasi ini. Walau pun belum permanen, kita keruk (tanahnya), kita fungsikan sehingga dapat menampung air lebih besar," tutur plt Wali Kota Cimahi.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network