Kakinya yang sudah renta itu dipaksa bekerja keras mengangkut pasir untuk dijual demi bisa menyambung hidup. Hasil yang didapat pun tak seberapa, dari setiap pasir yang didapatnya, Abah Ujang menjualnya seharga Rp5.000 per keranjang bambunya.
"Dalam sehari Abah hanya mampu mengumpulkan 10 keranjang pasir. Jadi hanya dapat Rp50.000. Hasilnya untuk beli makan," kata Abah Ujang Danu," Jumat (8/4/2022).
Dia mengaku, berpropesi menjadi pencari pasir dilakukannya sejak istrinya meninggal dunia lima tahun lalu. Lansia yang sudah renta ini tak memiliki anak dari pernikahannya tersebut.
Dia terpaksa harus tinggal sendiri di rumahnya yang kecil tanpa adanya listrik. Abah Ujang hanya mengandalkan senter yang dimilikinya sebagai penerangan di malam hari.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait