Ajaibnya konon berkat karomah Sunan Gunung Jati perut sang putri raja bernama Anyon Tin, menjadi pulih kembali seperti sediakala. Busungnya kembali menjadi kain lebar yang segera dilepaskan, dan Syekh Maulana pun menerima sang putri, yang bermaksud akan berbakti kepadanya.
Sedangkan pengawal yang bersamanya, ketika datang menghadap Wali dia terpesona memandang Wali yang cahayanya bagaikan bulan purnama menerangi alam sejagat. Tidak lama kemudian dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di Kedawung. Sang putri sudah tetap hatinya akan membaktikan hidup matinya ke Sunan Gunung Jati.
Putri China itu pun akhirnya dipersunting oleh Sunan Gunung Jati. Dari pernikahannya dengan Anyon Tin, Sunan Gunung Jati tidak memperoleh keturunan. Putri Anyon Tin tidak lama usianya, hanya setahun lebih dua puluh lima hari berada di Gunung Jati, sang puteri lalu meninggal di hadapan Syekh Maulana.
Jenazahnya atas kehendak Syekh Maulana dimakamkan di Dalem Pura, sebagai penghargaan atas sifat sang putri yang sangat berbakti kepadanya. Oleh karena cintanya kepada putri ini pula maka Syekh Maulana kelak bilamana disempurnakan ingin dimakamkan di tempat ini, beserta anak cucunya. Mengikuti Rasulallah yang dimakamkan di Madinah tidak jauh dari makam putrinya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait