“Bapak gak ada. (Sandi) ditinggalin waktu bayi. (Bapak) nikah lagi sama orang Wonogiri. Pernah sekali ketemu waktu teteh nikah,” ujar Sandi.
Walaupun memiliki keterbatasan fisik, Sandi cekatan melayani. Bahkan teman-temannya sesama pegawai minimarket melihat Sandi layaknya orang ‘normal’. Bisa menata dagangan, menggotong barang ke gudang, dan memindahkan galon air.
Sandi ikut seleksi menjadi pegawai minimarket setelah lulus SMA pada 2019 lalu. Dia mencoba melamar dan mengikuti tahapan seleksi. “Alhamdulillah diterima dan sekarang diberi tugas di sini,” tutur Sandi.
Tidak hanya bekerja formal di minimarket, Sandi pun memanfaatkan waktu luang menjadi seorang konten kreator. Ia memanfaatkan sejumlah media sosial (medsos) untuk bercerita soal kehidupan dan pekerjaan.
Kang Dedi mengapresiasi pemilik minimarket yang telah menerima Sandi bekerja. “Minimarketnya top nih, bisa mempekerjakan disabilitas,” kata Kang Dedi.
Editor : Agus Warsudi
kisah pilu kisah inspiratif pegawai minimarket minimarket karyawan minimarket Kabupaten Majalengka majalengka
Artikel Terkait