MAJALENGKA, iNews.id - Minyak goreng curah bagaikan permata di Kabupaten Majalengka. Lantaran kelangkaan masih terjadi sampai saat ini, Rabu (23/3/2022), warga membawa jeriken terpaksa antre berjam-jam di agen saat pasokan minyak goreng curah datang.
Namun sayang, tidak semua warga yang sudah datang bisa pulang sesuai harapan. Warga yang tak mendapatkan minyak goreng, kecewa. Sementara, warga yang memperoleh jatah minyak goreng, tampak semringah.
Tori, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya tak mendapatkan jatah minyak goreng curah. Wajar, sebab Tori telah antre beberapa jam. Namun saat tiba gilirannya, ternyata minyak goreng telah habis.
Jeriken yang dibawa Tori harus dibawa pulang dalam keadaan kosong. "Nggak dapet (minyak goreng). Padahal udah ngantri sekitar dua jam. Kehabisan," kata Tori setelah persediaan minyak goreng di drum di agen itu, tidak berisi lagi.
Kekecewaan Tori cukup beralasan. Selain harus antre dua jam, dia berharap bisa mendapat sedikit 'cuan' dari minyak yang dibelinya di agen itu untuk dijual kembali di di warungnya. "Saya mah untuk dijual lagi. Tapi ternyata nggak kebagian. Udah lama sih kondisi kayak gini," ujarnya.
Sementara itu, Sahrul, warga Kadipanten, mengatakan, sangat kecewa tidak mendapatkan jatah minyak goreng curah. Kondisi ini terjadi lantaran pasokan minyak goreng curah terbatas. Sementara, yang mengantre warga hampir dari semua wilayah di Kabupaten Majalengka.
"Karena jumlahnya (pasokan minyak goreng curah) terbatas, sementara yang datang (warga yang mengantre) dari semua wilayah, membuat kami tak kebagian jatah migor," kata Sahrul.
Mereka yang tak kebagian jatah, terpaksa menyimpan jeriken di agen dengan harapan mendapatkan minyak goreng curah saat pasokan tiba. Masing-miasng warga mendapatkan jatah migor curah maksimal 100 liter.
Dalam waktu bersamaan, Polres Majalengka, dipimpin Kapolres AKBP Edwin Affandi memantauan penjual minyak goreng di agen itu. Kapolres Majalengka mengatakan, antrean minyak goreng terjadi lantaran perbedaan harga antara curah dan kemasan yang cukup tinggi.
"(Stok) ada, tapi ada perbedaan (harga) curah dengan kemasan. Minyak Kemasan di toko cukup banyak, tapi masyarakat memilih curah karena harga yang jauh lebih murah," kata Kapolres Majalengka.
Untuk mengatasi persoalan ini, tuturnya, Polres Majalengka akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Majalengka untuk meminta distributor menambah pasokan minyak goreng curah. "Kami akan meminta kuota minyak goreng curah ditambah agar tak terjadi antrean," ujarnya.
Di tengah hiruk-pikuk warga Majalengka mencari minyak goreng curah, AKBP Edwin memastikan akan terus melakukan pemantauan. Kapolres berjanji akan menindak tegas praktik curang saat warga begitu membutuhkan minyak goreng curah.
"Kami akan melaksanakan patroli. Sejauh ini kami tidak menemukan penimbunan minyak curah. Polres Majalengka membuka ruang untuk pengaduan masyarakat," ujar AKBP Edwin Affandi.
Editor : Agus Warsudi
antre minyak goreng antrean minyak goreng harga minyak goreng minyak goreng minyak goreng curah minyak goreng ditimbun kelangkaan minyak goreng Kabupaten Majalengka polres majalengka
Artikel Terkait