Gudang tripleks di Jalan Soekarno-Hatta, Cijagra, ludes terbakar. Pemilik mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. (FOTO: ISTIMEWA)

"Kami tidak menemukan tondon air dan APAR di lokasi gudang tripleks. Padahal kalau dua instrumen pencegahan itu ada, setidaknya kebakaran bisa secepatnya diatasi," tutur Kepala Diskar PB Kota Bandung.

Selain itu, kata Gun Gun Sumaryana, gudang triplek di Jalan Soekarno-Hatta, Cijagra itu juga tidak memiliki alarm kebakaran. Padahal alarm sangat penting sebagai warning atau peringatan keadaan bahaya untuk lingkungan gudang dan sekitarnya. 

Gun Gun Sumaryana mengatakan, proses pemadaman api yang membakar gudang itu sangat lama, mencapai 39 jam karena berisi bahan multiblock. Bahan di dalam gudang pun sebagian besar mudah terbakar sehingga api sulit dipadamkan. 

Seperti, bahan-bahan konduktor, tripleks, lem, dan kardus. Bahkan, gudang yang berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi ini hampir 70 persen terisi bahan multiblock, penuh sampai atap.

"Jadi (bahan-bahan mudah terbakar itu) membuat apinya awet. (Api) di lapisan atasnya sudah padam, tapi di bawahnya belum. Akibatnya api bisa menyala kembali," ucap Gun Gun Sumaryana.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network