Siwa SMA Negeri 1 Ngamprah KBB menciptakan Plong, aplikasi antidepresi untuk mengurangi dampak risiko gangguan mental. (Foto/Istimewa)

Kini, tutur Ananda, aplikasi tersebut telah memasuki tahap penyempurnaan, agar bisa digunakan masyarakat lewat sistem Android. "Aplikasi Plong diharapkan bisa membantu mereka yang mengalami gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP (handphone). Jadi bisa diakses dimana pun dan kapan pun," tutur Ananda.

Aplikasi Plong memiliki beberapa fitur, di antaranya konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur, serta artikel kesehatan mental. Bahkan, pihak sekolah yang mendukung penuh karya anak didiknya itu bekerja sama dengan tenaga medis Rumah Sakit Jiwa Cisarua, KBB dalam pengembangan aplikasi itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar Dedi Supandi mengatakan, lahirnya inovasi di tengah pandemi tersebut menjadi pelajaran berharga. Pasalnya, di tengah pandemi, berbagai aktivitas dibatasi, termasuk KBM tatap muka di sekolah.

"Informasi dan telekomunikasi bukan lagi menjadi sebuah tawaran, tapi sudah menjadi sebuah kebutuhan. Dengan pandemi ini, kita berharap, pola pembelajaran itu tidak harus berbicara dengan daring, tapi bagaimana menyampaikan pola kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan dalam konteks yang faktual," kata Dedi.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network