"Waktu minyak harganya Rp14.000 per liter kiriman dibatasi. Sementara di minimarket banyak masyarakat antre dan stoknya juga terbatas. Tapi sekarang harganya seperti dulu, stok di toko modern banyak tapi kiriman ke pasar gak ada," tutur Dian.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Sri Wahyuni mengatakan, distribusi minyak goreng ke pasar tradisional di Kota Cimahi memang tersendat sejak harga dikembalikan ke mekanisme pasar.
Sementara di toko modern atau ritel, kata Sri Wahyuni, stok mencukupi. Namun rata-rata harga sudah disesuaikan dengan brand masing-masin, Rp47.000 per 2 liter.
"Terkait kebijakan pencabutan HET dan pengembalian harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar, kami masih nunggu intruksi dari pemerintah pusat," kata Sri Wahyuni.
Editor : Agus Warsudi
harga minyak goreng HET minyak goreng kartel minyak goreng minyak goreng kelangkaan minyak goreng krisis minyak goreng kebutuhan minyak goreng minyak goreng curah minyak goreng kemasan cimahi
Artikel Terkait