Suprapto menyatakan, lokasi penemuan fosil cukup dekat dengan PLTA Saguling. Sehingga idealnya demi keamanan lokasi itu, hanya untuk kepentingan eksplorasi penelitian. Sedangkan untuk jadi objek wisata terlalu riskan.
"Pertimbangan kami lebih ke keamanan objek vital. Makanya nanti kami coba akan diskusikan dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB, terkait upaya konservasi, pengembangan wisata, hingga penelitian lanjutan," ujar Suprapto.
Kepala Disparbud KBB Heri Partomo mengakui sedang mengkaji rencana lokasi penemuan fosil di Sirtwo Island, Waduk Saguling, jadi kawasan konservasi dan wisata yang menjadi bagian dari Geopark Rajamandala. Rencana detailnya masih dibicarakan bersama tim peneliti dari ITB dan Museum Geologi.
Nantinya jika itu terwujud maka usulan kawasan Geopark Rajamandala meliputi empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Padalarang, Cipatat, Saguling, dan Cipongkor. Sehingga dapat mendorong tempat tersebut menjadi wahana edukasi sejarah kebumian serta peninggalan peradaban Bandung Purba.
Editor : Agus Warsudi
plta danau saguling Waduk Saguling bandung barat kabupaten bandung barat fosil fosil hewan fosil purba temuan fosil fosil hewan purbakala
Artikel Terkait