Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyuarakan sejumlah aspirasi, antara lain mengutuk dengan tegas segala usaha yang merusak semangat serta esensi reformasi. Mereka juga secara tegas akan melawan segala usaha yang meruntuhkan demokrasi.
Selain itu, para mahasiswa meminta kepada DPR dan KPU untuk memegang komitmen melaksanakan putusan MK tentang pilkada agar pesta demokrasi berjalan dengan berkualitas.
Saat aksi berlangsung, sejumlah warga turut bergabung dan menyampaikan dukungannya terhadap segala upaya yang dilakukan untuk menjaga demokrasi.
Salah seorang pengunjuk, Abimanyu Ksatria mengajak seluruh pihak untuk mengawal proses pembuatan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang didasarkan pada putusan MK tentang Pilkada karena sifatnya final dan mengikat.
Dia juga masyarakat diminta tetap waspada, tidak lengah atas kemungkinan manuver politik yang membuat PKPU Pilkada yang saat ini sedang dibuat tidak sesuai.
“Kita semua harus waspada, jangan sampai ada manuver politik yang diam diam membuat PKPU dibuat tidak sesuai dengan putusan MK. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi. Bila itu terjadi, kami bersama rakyat akan turun ke jalan lagi, dengan massa yang sangat besar,” ujar Abimanyu.
Usai menyampaikan aspirasi, para mahasiswa berjalan mundur merupakan simbol kekecewaan terhadap pelaksanaan demokrasi yang dinilai mundur.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait