Namun, seiring berjalannya waktu, Iyus merasa tidak puas dengan apa yang dilakukan sepupunya itu saat resmi menjadi kuwu. Berawal dari itulah, hingga akhirnya terjadi percekcokan antara Iyus dengan kuwu yang kemudian membawanya ke Lapas Klas II B Majalengka.
"Mang Iyus merasa malu kepada warga sehingga dia mengingatkan Kuwu. Sampai akhirnya terjadi peristiwa tanggal 12 Desember itu. Tapi Mang Iyus tidak melakukan penganiayaan, hanya cekcok dan memang ada ucapan-ucapan kasar," ujar dia.
"Dan sekarang, Alhamdulilah banyak yang merasa peduli dengan Mang Iyus. Karena mereka tau awalnya, dan saat kejadian, banyak yang menyaksikan bahwa Mang Iyus tidak melakukan penganiayaan," ucap dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait