BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membuka opsi pengurangan relaksasi di beberapa sektor jika kasus Covid-19 terus meningkat. GTPP Covid-19 Kota Bandung akan mengevaluasi relaksasi yang telah dibuka pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini.
Hasil evaluasi nanti akan menjadi pertimbangan Wali Kota dalam menerapkan kebijakan pengurangan sektor yang direlaksasi. Tujuannya untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Sampai hari ini belum ada penambahan relaksasi. Jadi angka kita (penularan Covid-19 di Kota Bandung) mulai darurat. Khawatir sampai ke darurat, ya kami jaga-jaga," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial, Jumat (13/11/2020).
Meski angka reproduksi masih di angka 0,89, ujar Oded, jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, sudah mencapai 2.327 orang, jumlah kasus Covid-19 aktif 309, 98 meninggal, dan 1.920 sembuh.
Oded menilai, kenaikan kasus positif Covid-19 itu terjadi akibat kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan menurun dalam setiap periode AKB.
"Kepatuhan warga dari periode 1 ke periode 2 mengalami penurunan sebesar 2,08 persen. Sedangkan kepatuhan warga dari periode 2 ke periode 3 hingga 12 November 2020 ini turun 8,24 persen," ujar Oded.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait