Gerbang masuk Kampung Adat Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Tujuh bangunan di kampung adat ini masih terawat dan terjaga keasliannya. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)
Rumah-rumah di Kampung Adat Pulo masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

Semula penduduk Kampung Pulo memeluk Hindu, agama yang berkembang sejak abad ke-8. Pengaruh Hindu setidaknya tampak pada peninggalan Candi Cangkuang. 

Tatang pun menyebut, dahulu Kampung Pulo bernama Kertarahayu. "Jarak antara masuknya Islam dengan pengaruh Hindu di Kampung Pulo cukup jauh, sekitar 9 abad," ujar Tatang.

Sejak abad ke-17, kampung adat ini hanya memiliki tujuh bangunan yang terdiri atas enam rumah dan satu musala. Keenam rumah dan satu mushala itu, melambangkan anak-anak dari Eyang Embah Dalem Arif Muhammad. 

"Karena Embah Dalem Arif Muhammad punya keturunannya hanya tujuh, enam perempuan dan satu laki-laki, maka anak perempuan yang enam ini dilambangkan dengan rumah-rumah. Sedangkan satu anak laki-lakinya yang meninggal sejak masih kecil dilambangkan dengan musala," ucapnya. 

Masyarakat yang kini berada di Kampung Pulo merupakan keturunan Eyang Embah Dalem Arif Muhammad. Tatang menyebut saat ini Kampung Pulo ditempati oleh genereasi kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network