BANDUNG, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menilai, saat ini masih banyak sektor usaha yang belum pulih, imbas dari perlambatan ekonomi pandemi Covid-19. Pemerintah mesti ikut turun tangan, membuat beberapa kebijakan yang dampaknya dirasakan oleh pengusaha.
"Melihat kondisi seperti ini, seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan sektor usaha," kata Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Herman Muchtar di Bandung, Senin (15/3/2021).
Diketahui, di Jabar diperkirakan ada sekitar 2.000 industri besar yang terdampak. Puluhan ribu industri masuk kategori UMKM. Dalam catatan lain, pada periode November tahun 2020 lalu, total pekerja yang menerima kebijakan dirumahkan mencapai 80.151 orang dari 987 perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 19.384 orang dari 474 perusahaan.
Perusahaan yang banyak terdampak kinerja bisnisnya akibat pandemi Covid-19 adalah sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) 41,38 persen memberikan kebijakan merumahkan karyawan. 53,33 persen memberlakukan PHK.
Lebih lanjut Herman menjelaskan, sebelum dilakukan pemulihan, seharusnya pemerintah kata Herman menempuh langkah penyelamatan, langkah pemulihan hingga akhirnya langkah penormalan.
"Sebenarnya penyelamatannya belum selesai ini, ada program penyelamatan, pemulihan dan penormalan, nah kita penyelamatan yang belum selamat diselamatkan, yang udah diselamatkan dimasukkan pemulihan. Pemulihan ini tidak ada lain kebijakan dari pemerintah, kedua tidak mungkin ada bantuan dari perbankan, untuk recovery mereka butuh modal," kata Herman.
Dia berharap, anggota Kadin Jabar bisa lebih mudah mendapatkan akses bantuan permodalan dari pemerintah dan perbankan dalam anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Dia juga meminta pemerintah ataupun perbankan untuk membuat skala prioritas mana saja sektor yang butuh suntikkan modal agar bisa bertahan.
"Pemerintah itu kan menitipkan dana PEN kepada perbankan. Sementara kalau kita datang ke bank, ini dananya sudah habis. Pertanyaannya ini disalurkan kepada siapa? Seharusnya, perbankan memberikan skala prioritas, sektor apa yang terpuruk saat ini apa, kita bisa duduk sama-sama," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan, pemerintah dan perbankan harus melihat bagaimana kondisi riil pengusaha di dalam negeri akibat dampak Covid-19. Bahkan ia menyebut, pengusaha perhotelan saja sudah ada yang menjual hotelnya lantaran sudah bisa bertahan lagi.
"Proses perbankan butuh pelonggaran, kalau tidak semakin banyak sertifikat aset pengusaha yang harus dilelang di bank," tutur Cucu.
Editor : Agus Warsudi
dunia usaha kemudahan berusaha dampak pandemi covid-19 Dampak Covid-19 dampak corona kadin jabar jawa barat
Artikel Terkait