Yuyu menyebut Weni sebagai sosok pendiam. Dia hidup sendiri di rumah karena ayahnya sudah meninggal dunia. Sedangkan ibunya merantau ke Arab Saudi menjadi tenaga kerja wanita atau TKW.
Di sekitar rumah Weni, masih banyak saudaranya yang tinggal. Anak bungsu dari dua bersaudara itu biasa ditemani oleh bibinya yang rumahnya masih satu kampung.
"Anaknya juga dikenal baik, enggak banyak aneh-aneh. Makanya banyak yang nanya kok sampai bisa meninggal dengan kondisi seperti itu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Muncanglega, RT 02/07, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, geger setelah ditemukan jasad wanita di tepi kKali Muncang, anak sungai Cimalaka, Jumat (5/2/2021) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kondisi korban yang mengenakan baju kuning dan celana jins itu mengenaskan. Bagian anus korban tertusuk bambu. Sedangkan bagian kepalanya terhimpit batu. Saat ditemukan, celana jins korban melorot sampai paha.
Penyidik Satreskrim Polres Garut telah keterangan kepada keluarga dan teman korban. Korban Weni sempat hilang sejak hari Selasa (2/2/2021). "Awalnya anggota kesulitan mengidentifikasi korban. Namun setelah meminta keterangan, warga ada yang mengenalinya," katanya.
Korban Weni Tania merupakan warga Kampung Ciloa Tengah RT 03/03, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Semasa hidup, Weni dikenal pendiam, tertutup, dan jarang bergaul.
Editor : Agus Warsudi
wanita tewas identitas mayat terungkap kantong mayat mayat busuk mayat garut kabupaten garut pembunuhan di garut polres garut
Artikel Terkait