Direktur Kemahasiswaan ITB menuturkan, kampus berupaya agar kasus tersebut tidak terulang kembali. Selama ini, ITB telah berupaya menanamkan mental dan karakter positif kepada mahasiswa dengan konsep adaptif, integritas dan rendah hati (AIR).
"Intinya tiap mahasiswa dilatih integritas, semua mendapatkan latihan kepemimpinan integritas. Namun, begitu tetap ada kejadian begitu. Kita harus lebih komperhensif menanamkan nilai tersebut," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, polisi terus menyelidiki kasus mahasiswi ITB berinisial RDS (20) yang menjadi joki tes CPNS Kejaksaan 2023 di Bandarlampung. Hasil penyelidikan sementara, RDS (20) dijanjikan bayaran sebesar Rp25 juta untuk satu kali tes. "Dari hasil keterangan RDS, dia mengaku dijanjikan mendapatkan bayaran sebesar Rp25 juta," ungkap
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik, Senin (20/11/2023). Umi menyebutkan, bayaran tersebut baru akan diterima RDS setelah peserta dinyatakan lulus CPNS Kejaksaan 2023. Sedangkan jika tidak lulus, RDS tidak akan mendapatkan bayaran.
"Dia baru mendapatkan uang tersebut, jika peserta yang dijokikannya ini dinyatakan lulus. Jika tidak lulus, dia tidak mendapatkan bayaran seperti yang dijanjikan sebesar Rp25 juta," ungkap Umi.
Umi menuturkan, penyidik dari Subdit V Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung masih memburu 3 pelaku lainnya yang berperan sebagai pemalsu identitas.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait