Sejak itu, Anam membantu menghidupi adik-adiknya yang diasuh oleh ibu yang berjualan urap di kampung.
“Saya ditinggal sama bapak saya. Sebelum meninggal dia bilang, ‘bapak cuma nitipin jaga adik kamu sama ibu kamu’. Saya teringat itu terus. Makanya saya pengen kerja. Saya nggak mau ingkari titipan terakhir bapak saya,” ujarnya.
Anam mengenyam pendidikan hingga bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah itu dirinya memutuskan bekerja sebagai kuli guna menyambung hidup. Meski bermimpi menjadi prajurit TNI sejak kecil, namun Anam terpaksa memendam impian itu karena kondisi ekonomi keluarganya tak memungkinkan.
Saat bekerja di Jakarta, semangat Anam untuk mengenakan pakaian loreng kebanggan TNI kembali muncul. Seiring dengan jalan Tuhan yang mempertemukannya dengan Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Editor : Agus Warsudi
tni ad anggota tni ad kuli bangunan perjuangan tni ad rekrutmen tni ad seleksi penerimaan tni ad prajurit tni ad
Artikel Terkait