Acara dilanjutkan dengan diskusi, gagasan aspirasi, dan bussiness matching BUMDes. Simposium dimoderatori oleh Kabid PUEM DPM-Desa Jabar R Nurtafiyyana.
“Kegiatan ini memadukan antara Program Makmur Agrosol Kementerian BUMN dengan Project Leader yaitu PIHC, Program Petani Milenial Jawa Barat, dan Program Bumdes, sehingga diharapkan menjadi ekosistem bisnis yang lebih kuat dan lebih besar dan saling mendukung, semata-mata untuk menggerakan perekonomian dan memberikan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi masyarakat desa”, kata Wiyoto.
Berdasar sumber dari websitenya mitrabumdes.co.id, PT MBN adalah perusahaan yang dibentuk pada 2017. Pemegang saham dari PT MBN terdiri atas tujuh BUMN strategis, dengan Perum Bulog sebagai pemilik saham mayoritas, diikuti Danareksa, PTPN III, PT Pupuk Indonesia Holding Company (PT PIHC), PT RNI, PT PPI, dan PT Pertamina Ritel.
MBN memiliki visi menjadi penggerak perekonomian pedesaan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa yang berkeadilan dengan mengemban tiga misi, yaitu, menjalankan peran sebagai agregator, melakukan usaha secara profesional, bersinergi dengan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk berkualitas, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat desa.
Saat ini PT MBN mempunyai 29 entitas anak perusahaan di seluruh Indonesia. Sepuluh anak perusahaan di antaranya berada di Provinsi Jawa Barat, yaitu MDB Tempuran Karawang, MBB Sliyeg, dan MBI Indramayu, MBB Buah Dua, dan MBB Conggeang Sumedang, MDB Ligung Majalengka, MD Pamarican Ciamis, MDB Cisuka Tasikmalaya, MDB Intan Garut, dan MBB Warungkondang Cianjur.
Editor : Agus Warsudi
bumn bumd bumdes gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil Badan Usaha Milik Desa
Artikel Terkait