Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. (Foto: Istimewa)

SUMEDANG, iNews.id - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menuntut aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumedang mengubah mindset business as usual. Pemikiran perilaku normal yang terlepas dari keadaan saat ini harus segera ditinggalkan untuk mencapai target lebih besar dengan berorientasi pelayanan publik.

Dikatakan Dony, pemimpin yang transformatif akan mengarahkan, memotivasi, menggerakkan, dan menginspirasi anak buahnya untuk mencapai tujuan organisasi yang penuh tantangan. 

"Tidak business is usual, tapi ada target lebih besar yang harus dicapai. Ini membutuhkan mindset para ASN kami yang tentunya harus lebih berorientasi kepada pelayanan publik," kata Dony dalam keterangan resminya, Rabu (16/6/2021). 

Dony mengatakan, pihaknya terus mengenjot kinerja ASN-nya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, agar mampu melayani masyarakat secara optimal. 

"Untuk itulah diperlukan reformasi birokrasi. Pada akhirnya, dari reformasi birokrasi akan menghasilkan ASN yang baik yang akan mengantarkan kesejahteraan dan pelayanan bagi masyarakat," katanya.

Lebih lanjut Dony mengatakan, untuk mendorong terlaksananya reformasi birokrasi di Sumedang, pihaknya telah menggelar kegiatan Reform Corner Seri I bertajuk "Kepemimpinan Transformatif dan Manajemen Perubahan di Era Disrupsi" untuk menambah pengetahuan para pelaku dan aktor birokrasi di Sumedang dalam melakukan perubahan. 

Kegiatan yang digelar di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Senin (15/6/2021) kemarin itu menghadirkan Helmy Yahya sebagai pematerinya. Presenter kenamaan itu berbagi pengalamannya dalam mengubah sebuah organisasi menjadi lebih maju. 

"Kita undang Pak Helmy Yahya untuk memotivasi para ASN kami untuk bisa menjadi pemimpin yang transformatif, pemimpin yang menjadi agen perubahan untuk melakukan perubahan," kata Dony. 


Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menambahkan, kegiatan Reform Corner Seri I merupakan salah satu agenda reformasi birokrasi di lingkungan Pemda Kabupaten Sumedang dan merupakan kegiatan pada area perubahan pertama, yakni area manajemen perubahan.

"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun komitmen para kepala SKPD agar mampu mengakselerasi pencapaian Visi Sumedang Simpati melalui proses adaptasi yang cepat dengan situasi dan kondisi lingkungan strategis yang terus berubah dan penuh ketidakpastian," katanya. 

Lebih lanjut Erwan mengatakan, hasil yang ingin dicapai melalui Reform Corner adalah para kepala SKPD dan camat memahami konsep transformasi manajemen perubahan.

"Karena itu pula, tema Reform Corner kali ini adalah Kepemimpinan Transformasi dan Manajemen Perubahan di Era Distrupsi," katanya. 

Sementara itu, Helmy Yahya mengaku bangga bisa hadir dan menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut. Helmy pun mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang yang terus berupaya menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai Kabupaten terbaik di Indonesia. 

"Ini merupakan kehormatan bagi saya, bisa sharing dengan jajaran birokrasi Sumedang. Hari ini saya menyaksikan kebangkitan sebuah kabupaten dari posisi terpuruk dalam berbagai kategori, menjadi salah satu Kabupaten terbaik di Indonesia dengan misi yang luar biasa yakni ingin menjadi penyelenggara government kelas dunia," tuturnya. 


Dikatakan Helmy, sebuah institusi harus mempunyai visi dan misi besar dan  menurutnya hal itu dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui reformasi birokrasi.

"Jika ingin sukses, kuncinya harus mau banyak belajar dan mendengar. Begitu saya lihat bahwa Reform Corner ini dilakukan dengan mengundang menteri dan tokoh-tokoh sukses, saya pikir itulah salah satu rahasia keberhasilan Kabupaten Sumedang di samping leadership," katanya. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network