Kepada masyarakat peternak, Arifin mengimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti menggunakan masker saat menangani unggas hidup atau mati. Setelahnya, mencuci tangan dan kaki dengan air dan sabun.
Langkah ketujuh, pengadaan anak ayam atau DOC (Day Old Chick) diimbau berasal dari kompartemen breeding Farm yang telah memiliki sertifikat bebas flu burung.
Kedelapan, berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota jika ditemukan masyarakat yang mengalami gejala mirip flu di sekitar tempat kejadian kasus yang diduga AI.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar, drh. Supriyanto mengatakan, pengendalian petugas dan peternak untuk antisipasi flu burung, masih dilakukan seperti dalam Surat Edaran Kewaspadaan AI dari Kepala DKPP Jabar.
Pihaknya pun bersyukur H5N1 varian 2.3.4.4b belum dan jangan sampai muncul di Indonesia.
"Vaksin khusus H5N1 clade 2.3.4.4b belum ada di Indonesia," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait