Menkes Budi Gunadi Sadikin. (FOTO: ANTARA)

"Ini kita bekerja sama dengan kementerian pertanian karena ranahnya ada di hewan. Sampai sekarang belum kita lihat transmisi dari manusia ke manusia," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Arifin Soedjayana mengatakan, diperlukan kewaspadaan baik dari jajaran kesehatan hewan, peternak unggas, maupun masyarakat untuk mengantisipasi H5N1 varian terbaru. 

Menurut Arifin, kewaspadaan diperlukan agar kerugian ekonomi akibat kematian massal unggas dapat dihindari. Selain itu, memastikan kebutuhan daging unggas masyarakat cukup, serta penularan virus dari unggas ke manusia (zoonosis).

"Kepada seluruh jajaran kesehatan hewan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya penyakit AI," kata Arifin, Rabu (1/3/2023). 

Arifin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah flu burung varian baru 2.3.4.4b. Pertama, meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat dan peternak unggas agar segera melapor kepada petugas kesehatan hewan terdekat bila menemukan unggas sakit atau mati mendadak. 

Kedua, jajaran kesehatan hewan segera merespons laporan masyarakat dengan prinsip '3 Cepat' yaitu Deteksi Cepat, Lapor Cepat, dan Respons Cepat, sesuai SOP pengendalian flu burung. 


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network