BANDUNG, iNews.id - Akibat terganggunya aktivitas pembuangan sampah di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kondisi Pasar Kosambi di Jalan A Yani, Kota Bandung, kotor dan bau. Sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Kosambi menumpuk akibat tiga hari tak terangkut.
Tumpukan sampah di TPS Pasar Kosambi itu berasal dari pasar dan warga sekitar. Sampah plastik dan organik berceceran ke jalan. Bau tak sedap tercium dalam jarak 10 meter. Kondisi ini membuat warga dan pengunjung pasar tak nyaman.
Soleh, pemulung di TPS Pasar Kosambi mengatakan, sudah tiga hari sampah tidak diangkut. Saat ini volume sampah sudah mulai berkurang jika dibanding beberapa hari sebelumnya.
"Baru tadi pagi diangkut. Katanya, sisanya nanti malam atau besok (diangkut). Kalau kemarin sampahnya sampai ke bahu jalan, harus disemprot cairan biar enggak bau," kata Soleh, Jumat (12/11/2021).
Diberitakan sebelumnya, Kota Bandung dan sekitarnya terancam menjadi lautan sampah menyusul penghentian sementara aktivitas pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Diketahui, TPA tersebut merupakan tempat membuang sampah dari kawasan Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, termasuk KBB.
Akibat persoalan yang disebabkan habisnya bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat di TPA Sarimukti itu, sampah di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung kini mulai menumpuk tak terangkut hingga memicu reaksi dari Pemkot Bandung.
Melalui akun Instagram Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Bandung yang kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Pemkot Bandung menyatakan bahwa truk pengangkut sampah milik Kota Bandung mulai tersendat dan harus mengantre lama untuk membuang sampahnya ke TPA Sarimukti.
Pemkot Bandung juga meminta maaf kepada masyarakat terkait pengangkutan sampah yang belakangan ini tidak tepat waktu akibat persoalan di TPA Sarimukti tersebut.
"Mohon maaf jika masih ada keterlambatan dalam pelayanan pengangkutan sampah, karena memang keadaan yang memaksakan untuk itu dan tidak bisa kami hindari," kata Oded di akun Instagramnya, Sabtu (6/11/2021).
Wali Kota menyatakan, saat ini, sejumlah truk pengangkut sampah milik Kota Bandung masih tertahan akibat kepadatan antrean menuju TPA Sarimukti sejak Jumat (5/11/2021) kemarin.
"Kami berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan kami menyadari bahwa ada yang harus tetap kami lakukan untuk semuanya kembali membaik," kata Oded.
Oded juga meminta masyarakat memahami dan memaklumi atas persoalan yang terjadi di lapangan ini. Oded meminta masyarakat sementara menyimpan sampah rumah tangganya dan tidak dibuang terlebih dahulu ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
"Begitu juga dengan sampah yang dihasilkan dari kegiatan komersial untuk dapat disimpan sementara, untuk selanjutnya pengangkutan akan dilakukan seiring dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi di TPA Sarimukti," ujar dia.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto mengatakan bahwa Kota Bandung terancam menjadi lautan sampah seperti tragedi lautan sampah 2005 silam jika persoalan tersebut tak segera ditangani. "Bandung lautan sampah bisa terulang lagi," kata Folmer.
Editor : Agus Warsudi
pasar kosambi kota bandung tpa sarimukti armada sampah buang sampah gunung sampah darurat sampah gunungan sampah
Artikel Terkait