Albert Einstein, ilmuwan Yahudi. (Foto: Istimewa)

Bahkan, ketika dia menjadi perdana menteri Israel pada 1977-1983, Begin tidak pernah berani mengunjungi Inggris, lantaran masih berada dalam daftar orang yang paling dicari di negeri Eropa itu.

Berbagai kekerasan yang terjadi menjelang kelahiran Israel, membuat Einstein semakin muak. Itu pula yang membuatnya menolak tawaran untuk menjadi Presiden Israel pada 1952. Tawaran tersebut ditawarkan kepada Einstein oleh perdana menteri pertama sekaligus pendiri negara zionis, David Ben-Gurion. 

Meskipun penolakannya ketika itu terkesan halus dan sopan, Einstein percaya jabatan itu akan bertentangan dengan hati nuraninya sebagai pasifis (orang yang menolak perang dan berbagai macam bentuk kekerasan). Alih-alih harus pindah ke Timur Tengah, dia lebih memilih untuk tetap tinggal di rumahnya di Princeton, New Jersey, AS, sebagai pengungsi Jerman.

“Saat meneliti pandangan Einstein, saya menemukan surat-suratnya yang lain, yang kurang terkenal, tetapi mungkin jauh lebih mengungkapkan daripada yang lain yang telah dia tulis tentang masalah Palestina,” tulis Ridley dalam artikelnya.

 Surat itu sangatlah singkat, hanya terdiri atas 50 kata. Dalam surat itu, Einstein juga memberikan peringatan tentang malapetaka terakhir yang dihadapi Bangsa Palestina di tangan kelompok teror zionis.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network