Jajang meminta, petani KJA agar tidak membuang sampah ikan yang mati sembarangan, karena hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas air di perairan tersebut.
"Jadi ikan-ikan yang mati jangan dibuang ke danau Jatiluhur, karena dikhawatirkan bisa mencemari air danau," ucap Jajang.
Di bagian lain, seorang petani KJA, Halim Wahyu, warga Kampung Cikuya, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, mengakui masih banyaknya petani yang membuang ikan ke perairan. Padahal dia sudah berkali-kali mengimbau agar bangkai ikan tidak dibuang sembarangan, namun dimanfaatkan untuk pakan ikan patin. Akan tetapi imbauannya sering tidak digubris.
"Bangkai ikan di kolam saya sering dimanfaatkan untuk pakan ikan patin. Jadi tidak harus dibuang ke sembarang tempat," ujarnya.
Dia juga mengaku, musibah kematian ikan massal telah mengakibatkan kerugian besar hingga Rp2 miliar. Jumlah uang sebesar itu merupakan modal tanam ikan yang diharapkan dapat meraup keuntungan sekitar Rp800 juta.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait