Bencana banjir ini menyebabkan aktivitas warga Dayeuhkolot dan Baleendah terganggu. Sebab, selain permukiman, banjir juga merendam jalan raya. Warga terpaksa menggunakan perahu kayu dan ban karet untuk beraktivitas.
Selain Jalan Andir-Katapang, banjir biasanya merendam Jalan Dayeuhkolot-Bandung dan depan Metro. Lantaran tinggi muka air (TPA) yang merendam jalan sekitar 50-100 cm, kendaraan baik motor maupun mobil tidak bisa melintas.
Epul, warga Dayeuhkolot berharap pemerintah segera menangani permasalahan banjir yang setiap tahun melanda Dayeuhkolot, Baleendah, dan sekitarnya. "Ketika hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama banjir luapan Sungai Citarum pasti merendam pemukiman warga," kata Epul.
Editor : Agus Warsudi
sungai citarum sungai citarum meluap Banjir Dayeuhkolot dayeuhkolot kabupaten bandung banjir bandung korban banjir bandung
Artikel Terkait