Namun, agenda ini untuk berdiskusi bagaimana melakukan langkah kongkrit terhadap 8 program strategis Defend ID, antara lain yakni meningkatkan EBITDA holding secara fundamental, serta memperbaiki cashflow agar dapat landing di akhir tahun sesuai RKAP.
Rakor juga mengulas tentang pengembangan SDM dan penguasaan teknologi kunci, menentukan dimanakah core competency-nya dan berapa cost serta impact-nya. Pengembangan teknologi Defend Id harus sejalan dengan pemerintah yang ada di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Rakor dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari secara online, kelima direktur utama yaitu, Direktur Utama Len Bobby Rasyidin, Direktur Utama Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama Pindad Abraham Mose, Direktur Utama DI Gita Amperiawan, Direktur Utama PAL Kaharuddin Djenod, jajaran Direksi Defend Id, serta tim Keasdepan Industri Manufaktur Kementerian BUMN.
Editor : Agus Warsudi
bumn pertahanan holding bumn pertahanan alat pertahanan anggaran pertahanan bumn industri pertahanan industri pertahanan kementerian pertahanan indonesia kerja sama pertahanan menteri pertahanan pertahanan nasional
Artikel Terkait