Kabar baik lainnya, terdapat potensi kontrak yang sinergi dan beririsan antaranggota holding yang nilainya bisa mencapai Rp15,6 triliun. Nilai kontrak tersebut meliputi motor listrik, kendaraan tempur (ranpur) panser Anoa, ICCS Kavaleri, Radar GCI, prasarana perkeretaapian, refurbishment KRI Sigma & Bung Tomo, kapal LPD, Datalink TNI AU, drilling & blasting service, pengembangan sistem rudal nasional, roket R-Han 122B, reverse engineering rudal, dan lainnya.
Menurut dia, lima BUMN yang terdiri dari PT Len Industri (Persero), PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia melaksanakan rakor (rapat koordinasi) pertama yang dihadiri seluruh direksi, setelah diresmikan April 2022 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Rapat kerja dilakukan untuk sinergi merealisasikan program strategis Defend Id yang dilakukan oleh 4 tim integrasi. Tim Integrasi 1 di bidang keuangan, manajemen risiko, SDM dan general fuction. Tim Integrasi 2 di bidang marketing dan kerja sama. Tim Integrasi 3 Operasi di bidang manufaktur & proses bisnis. Tim Integrasi 4 di bidang IT, teknologi, kualifikasi & sertifikasi SDM, dan supply chain.
Editor : Agus Warsudi
bumn pertahanan holding bumn pertahanan alat pertahanan anggaran pertahanan bumn industri pertahanan industri pertahanan kementerian pertahanan indonesia kerja sama pertahanan menteri pertahanan pertahanan nasional
Artikel Terkait